Kenangan Aquarium Ikan Laut 4/4
Hanya salinan pengalaman belajar aquarium laut dari nol
(Aug 2007)
Biological filter selesai, giliran merombak main tank. Niatnya mau perbaiki support bagian atas supaya lebih kokoh dan manis, tapi bencana datang, aquarium pecah, air membanjiri rumah, PC rusak karena ikut tersiram air laut, hik … sedih sekali. Ini merupakan pelajaran yang cukup mahal. Padahal pengerjaan sudah dilakukan dengan cara yang aman, sebelum pengerjaan sudah dilakukan pengurangan air sampai 30% dan sudah dibuat temporary support, tapi cerobohnya mengisi air kembali sebelum perekat benar-benar kering. Terpaksa merayu tukang kaca lagi untuk datang memperbaiki aquarium, aquarium diisi kembali setelah didiamkan 2 hari. Bersyukur sekali tidak ada korban penghuni aquarium, semuanya dimasukkan kedalam container 70lt yang difungsikan sebagai sump pengganti ember. Setelah 2 hari aquarium utama mulai diisi lagi dengan death rock, pasir, live rock, trumbu, ikan dll yang tadinya di container 70lt dan juga mengisi air laut lagi.
Sementara itu aquarium 140lt di pluit juga dikosongkan karena pindah rumah, dari pada tidak terpakai maka digunakan untuk membangun sump + filter yang lebih kompak dan simpel. Semuanya saya kerjain sendiri dengan bermodalkan pemotong kaca dan lem silicon yang tube, ternyata lebih asik mengerjakan sendiri, bisa lebih bebas berexpresi dan berexperimen. Wet & dry filter tetap dibuat tower menyatu dengan sump, disampingnya juga dibuat kolom yang rencananya untuk kultur plankton (tapi belum dapat ilmunya), kalkwasser ditempel langsung di tower filter,juga ada aquarium kecil yang nantinya dipakai untuk karantina. Wah puas sekali dengan sump + filter yang baru, compact banget keliatannya, dan penginstalan tidak banyak merombak yang ada, karena memang gak jauh beda.
Tangan emang gatal sekali, bawaannya mau mengerjakan aquarium, karena semuanya sudah dibikin jadi iseng aja bawaannya mau cari tantangan baru. Akhirnya dapat ide lagi untuk dikerjakan, merasa tidak puas melihat dua tabung bediri di sump, yang satu skimmer dan satu lagi coil denitrator, berarti harus gabungkan dua alat ini. Coil denitrator harus dimasukkan ke dalam skimmer, jadi diganti tabungnya dengan pipa PVC 4″ sehingga tidak sulit memasukkan coil denitrator. Alhamdulillah sukses tanpa mendapat kendala yang berarti dalam pengerjaan ide ini, jadi sekarang punya skimmer yang didalamnya terdapat coil denitrator yang mendapatkan aliran dari wet & dry filter, jadi gak perlu power head sendiri.
Mungkin saya mau libur dulu dari experimen aquarium ini, ada kesibukan lain yang harus dikerjakan. Kalo ide sih masih ada untuk di wujudkan, diantaranya maslah pencahayaan dan wave maker, tapi nanti-nanti aja deh.
Akhir dari aquarium laut
(maret 2011)
Akhirnya berhenti dari hobi aquarium laut, lumayan lama juga, sekarang beralih ke aquascape isi aquarium nya. Capek juga gotong-gotong air laut tiap bulan untuk ganti air, lagi juga tidak tega karen isi dalam aquarium laut sebagian besar hasil pemburuan di alam, jarang sekali yang hasil budi daya
Artikel Terkait: